Review
Jurnal
Aplikasi
Sistem Informasi Geografis dalam Penentuan Keseesuaian Kawasan Karamba Jaring
Tancap dan Rumput Laut di Perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna
Irwandy
Syofyan, Rommie Jhonerie, dan Yusni IkhwanSiregar
2010
Abstrak
Pada
bagian abstrak informasi yang di tuliskan lengkap, sehingga pembaca sebelum
membaca jurnal keseluruhan dapat mengetahui terlebih dahulu isi jurnal tersebut
penulis mencantumkan waktu penelitian dilakukan yaitu bulan juli sampai
desember 2008 di daerah pulau bunguran kabupaten Natuna. Metode yang digunakan
pada penelitian ini yaitu metode weighted overlay.
Pendahuluan
Salah satu Kabupaten yang terdapat di propinsi Kepulauan
Riau dengan wilayah pesisir yang cukup luas adalah Kabupaten Natuna. Kabupaten ini
memiliki beberapa gugusan pulau, yaitu; gugusan Jemaja, gugusan Anambas dan
gugusan Bunguran. Gugusan kepulauan Bunguran terdiri dari Pulau Bunguran Besar,
Pulau Midai, Pulau Subi dan Pulau Serasan (Bappeda Natuna, 2007).
Sebagian besar masyarakat di wilayah Kabupaten Natuna
berpenghasilan dari aktifitas perikanan. Perkembangan karamba jaring tancap adalah
wadah budidaya yang biasa digunakan tetapi belum tertata dengan baik dalam
menggunakan KJT ini haruslah memilih lokasi yang sesuai dengan
prasyarat, baik daya dukung lingkungan di wilayah tersebut.
Faktor yang menjadi penentu untuk saat sekarang ini lebih
kepada kedekatan dengan pemukiman. Padahal dalam usaha KJT dan budidaya rumput
laut terdapat beberapa parameter yang menjadi kunci keberhasilan. Selain itu
seperti telah dipaparkan diatas, bahwa wilayah pesisir itu memiliki beberapa
peruntukan. Oleh karenanya sangat perlu dilakukan pengidentifikasian
lokasi-lokasi yang cocok dan layak secara parameter guna pengembangan usaha KJT
dan budidaya rumput laut ini.
Metode Penelitian
Metode
yang di pakai dalam penelitian ini yaitu metode survai. Proses penentuan kesesuaian kawasan
tersebut dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan memanfaatkan
aplikasi SIG. Operasi spasial tersebut merupakan operasi tumpang susun (overlay), dalam prosesnya operasi tumpang
susun adalah adalah suatu proses penyatuan data spasial dan merupakan salah
satu fungsi efektif dalam SIG yang digunakan dalam analisa keruangan. Sedangkan
metode yang digunakan adalah weighted overlay (ESRI,2007). Weighted overlay merupakan sebuah teknik untuk menerapkan sebuah skala
penilaian untuk membedakan dan menidaksamakan input menjadi sebuah analisa yang
terintegrasi. Weighted
overlay memberikan
pertimbangan terhadap
factor atau kriteria yang ditentukan dalam sebuah proses pemilihan kesesuaian.
Hasil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil
kesesuaian kawasan KJT dan rumpt laut seperti pada gambar
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dominansi kesesuai
kawasan berada pada kelas sesuai yaitu sebesar 49,4%, kemudian kelas sangat
sesuai sebesar 31,1% dan tidak sesuai sebesar 19,5%. Tabel berikut ini
memaparkan luas danpersentase kesesuaian kawasan di perairan Pulau Bunguran.
Jika dominansi kelas kesesuaian kawasan berada pada kelas
sesuai dan sangat sesuai maka dapat dikatakan bahwa hampir disepanjang garis
pantai Pulau Bunguran dapat dilakukan aktifitas KJT dan rumput laut seperti
keramba jaring tancap maupun budidaya
rumput laut. Berikut ini merupakan gambaran tentang kesesuaian kawasan KJT dan
Rumput Laut untuk 4 desa di Pulau Kabupaten Natuna.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan keempat
desa layak dilakukan aktifitas KJT karena kelas kesesuaian berada pada kelas
sangat sesuai dan sesuai. Kelas kesesuaian sebesar 49,4% kemudian kelas tidak
sesuai sebesar 31,1% dan tidak sesuai 19,5%.